DEFINISI CBR TEKNIK SIPIL (CALIFORNIA BEARING RATIO)
CA
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR METHOD)
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR METHOD)
A. Definisi cbr
CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standard dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama cara umum. Kekuatan tanah dasar tentu banyak tergantung pada kadar airnya. Makin tinggi kadar airnya, makin kecil kekuatan CBR dari tanah tersebut. Walaupun demikian, hal itu tidak berarti bahwa sebaiknya tanah dasar di padatkan dengan kadar air rendah untuk mendapatkan nilai CBR yang tinggi, karena kadar air tidak konstan pada nilai rendah itu. Setelah pembuatan jalan, maka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar sehingga kekuatan CBR turun sampai kadar air mencapai nilai yang constant. Kadar air yang
constant inilah yang disebut kadar air keseimbangan. Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboratorium, yaitu percobaan pemadatan dan CBR. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Percobaan CBR terendam (Soaked)
2) Percobaan CBR tak terendam (Unsoaked)
Untuk percobaan ini dipakai percobaan CBR terendam (Soaked).
B. SEJARAH CBR
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR METHOD)
Metoda ini awalnya diciptakan oleh O.J
poter kemudian di kembangkan oleh California State Highway Departement,
kemudian dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur isinyur tentara
Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini menkombinasikan percobaan
pembebanan penetrasi di Laboratorium atau di Lapangan dengan rencana Empiris
untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode
perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu
bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.
C. Rumus perhitungan cbr
CBR merupakan suatu perbandingan antara
beban percobaan (test load) dengan beban. Standar (Standard Load) dan
dinyatakan dalam persentase. Dinyatakan dengan rumus :
PT
CBR = x 100%
PS
Keterangan :
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standar load)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan
kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang
mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban
Percobaan -Percobaan CBR
Percobaan-percobaan ini dapat dilakukan :
1. Percobaan di Laboratorium
standar yang berlaku :
Bina Marga : PB β 0113 β 76
ASTM : D β 1883 β 73
AASHTO : T - 193 β 81
D. Jenis jenis cbr
Jenis - Jenis CBR :
Berdasakan
cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR
dapat dibagi menjadi :
1. CBR
Lapangan (CBR inplace atau field Inplace)
Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli
di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu. Umum digunakan untuk
perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan
lagi. Pemeriksaan ini dilakukan dala kondisi kadar air tanah tinggi (musim
penghujan), atau dalam kondisi terbuuk yang mungkin
2. CBR
lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR)
Β· Digunakan
untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di Lapangan pada keadaan jenuh air
dan tanah mengalami pengembangan (swell) yang maksimum.
Β· Hal
ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah yang lapisan
tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi, terletak pada daerah yang badan
jalannya sering terendam air pada musim penghujan dan kering pada musim
kemarau. Sedangkan pemeriksaan dilakukan di musim kemarau..
3. CBR
Laboratorium
Tanah dasar (Subgrade) pada konstuksi
jalan baru dapat berupa tanah asli, tanah timbunan atau tanah galian yang telah
dipadatkan sampai menncapai kepadatan 95% kepadatan maksimum. Dengan demikian
daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah
memikul beban setelah tanah tersebut dipadatkan. CBR ini disebut CBR
laboratoium , karena disiapkan di Laboratorium. CBR Laboratorium dibedakan atas
2 macam, yaitu CBR Laboratorium rendaman dan BR Laboratorium tanpa rendaman
E. Alat Yang Digunakan
Alat Yang Digunakan untuk Praktik CBR :
o Mesin penetrasi (Loading Machine) berkapasitas 4,45 ton dengan kecepatan penetrasi 1,27 mm permenit
o Alat penumbuk standard dengan diameter 50,93 mm, berat 3,5 kg dengan tinggi
jatuh 30,5 cm
o Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 mm, dan tinggi 117,1 mm. Cetakan dilengkapi dengan leher sambung dan keeping alas logam yang berlobang- lobang dengn tebal 62,0 mm
o Gelas ukur kapasitas 1000 ml
o Pisau perata, alat perata dari besi panjang 25 cm
o Palu karet
o Talam, alat pengaduk, cawan (krus) dan sendok
o Saringan No.4
o Proving Ring, alat pemeriksa CBR
o Timbangan kapasitas 25 kg dengan ketelitian 10 gr
o Timbangan kapasitas 311 gram dengan ketelitian 0,01 gr
o Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (100 Β± 5)Β°C
o Piringan pemisah / Keping beban
F. PRAKTIK KERJA METODE CBR
Cara Kerja
a) Tanah atau benda uji yang sama dengan pemeriksaan pemadatan standard diberi air hingga mencapai kadar air optimum yang diperoleh pada pemeriksaan pemadatan standard maupun modified.
Banyaknya penambahan air dapat dihitung dengan rumus :
b) Cetakan dan alasnya ditimbang (w1), kemudian masukkan piringan pemisah kedalam cetakan dan pasang kertas saring diatasnya
c) Masukkan benda uji kedalam cetakan dan padatkan sesuai dengan cara pemadatan standard dengan variasi tumbukan.
Β§ Sepuluh tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan
Β§ Dua puluh lima tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan
Β§ Lima puluh enam tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan.
d) Buka leher sambungan dan ratakan tanah dengan alat perata
e) Cetakan dibalik dan piringan pemisah dikeluarkan, kemudian pasang kembali cetakan pada keping alas dan timbang (w2)
f) Rendam benda uji bersama cetakanya selama 24 jam
g) Letakkan keping pemberat diatas permukaan benda uji, kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji, sehingga arloji beban beban permulaan sebesar 45 kg. Pembebanan pemulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dan permukaan benda uji
h) Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji pengatur/penunjuk penetrasi di stel hingga menunjukkan angka nol
i) Pembebanan dilakukan dengan memutar engkol secara konstan dan otomatis dengan kecepatan 1,27 mm/menir, sehingga torak turun secara konstan
j) Pemabacaan arloji pembebanan dilakukan pada menit ke-ΒΌ, Β½, 1, 1Β½, 2, 3, 4, 6, 8, dan menit ke-10
k) Setelah pembacaan, keluarkan benda uji dan ambil dari bagian atas, tengah dan bawah untuk diperiksa kadar airnya.
π₯π₯π₯π₯π
BalasHapus